ini cerpen waktu aku masih culun (?)
Kenapa
aku dilahirkan dan hidup bersama ayahku. Kapan aku merasakan kedekatan seorang
anak dengan ayahnya. Kapan? Aku tidak menginginkan apa-apa . sungguh . aku
hanya ingin keluargaku berkumpul. Cukup itu saja. Ketika aku tertidur, ayahku
pulang dari kerjanya. Ketika aku belum terbangun, ayahku berangkat bekerja.
Kapan bisa bertemu ? terkadang saat malam aku terjaga hanya untuk menunggu
kedatangan ayahku. Terkadang aku juga menghawatirkan keaadaannya. Tapi aku juga
kecewa ayahku mementingkan pekerjaanya daripada aku.
Udara
pagi yang dingin membuat hidungku terasa gatal. Kulihat mobil tua milik ayahku
sudah tiada, pertanda beliau sudah berangkat kerja sebelum aku terbangun.
Seperti biasa bekal sudah berada dalam tasku. Sejujurnya aku tak tau siapa yang
menyiapkannya. Mungkin ibu. Aku tidak menuntut uang saku dari ayah ibuku.
Karena bekal yang aku bawa sudah lebih dari mengenyangkan, dan tentu saja
karena aku paham kalau keluarga kita pas-pasan.
Suatu
hari ayahku jatuh sakit. Mungkin karena ia terlalu lelah setelah pulang larut
malam dari kerjanya. Ayah dirawat dirumah karena kami tidak mempunyai cukup uang untuk membayar
biaya dokter dan Rumah Sakit yang mahal. Aku berinisiatif ingin bekerja setelah
pulang dari sekolah tanpa sepengetahuan orangtuaku. Aku menjadi buruh cuci
disalah satu laundry. Setelah uang yang aku kumpulkan cukup, aku segera pulang.
Saat
didepan gang rumahku, terlihat bendera kuning terpampang jelas. Kubertanya
dalam hati , siapa yang meninggal ? ternyata.. kini aku yatim . ayahku telah
tiada . dan semenjak hari itu tidak ada bekal yang kutunggu-tunggu . aku
menyesal karena selalu menyalahkan ayahku dan pekerjaannya .
0 komentar:
Posting Komentar