CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 30 Agustus 2012

BEKAL YANG HILANG


ini cerpen waktu aku masih culun (?)

                Kenapa aku dilahirkan dan hidup bersama ayahku. Kapan aku merasakan kedekatan seorang anak dengan ayahnya. Kapan? Aku tidak menginginkan apa-apa . sungguh . aku hanya ingin keluargaku berkumpul. Cukup itu saja. Ketika aku tertidur, ayahku pulang dari kerjanya. Ketika aku belum terbangun, ayahku berangkat bekerja. Kapan bisa bertemu ? terkadang saat malam aku terjaga hanya untuk menunggu kedatangan ayahku. Terkadang aku juga menghawatirkan keaadaannya. Tapi aku juga kecewa ayahku mementingkan pekerjaanya daripada aku.
                Udara pagi yang dingin membuat hidungku terasa gatal. Kulihat mobil tua milik ayahku sudah tiada, pertanda beliau sudah berangkat kerja sebelum aku terbangun. Seperti biasa bekal sudah berada dalam tasku. Sejujurnya aku tak tau siapa yang menyiapkannya. Mungkin ibu. Aku tidak menuntut uang saku dari ayah ibuku. Karena bekal yang aku bawa sudah lebih dari mengenyangkan, dan tentu saja karena aku paham kalau keluarga kita pas-pasan.
                Suatu hari ayahku jatuh sakit. Mungkin karena ia terlalu lelah setelah pulang larut malam dari kerjanya. Ayah dirawat dirumah karena kami  tidak mempunyai cukup uang untuk membayar biaya dokter dan Rumah Sakit yang mahal. Aku berinisiatif ingin bekerja setelah pulang dari sekolah tanpa sepengetahuan orangtuaku. Aku menjadi buruh cuci disalah satu laundry. Setelah uang yang aku kumpulkan cukup, aku segera pulang.
                Saat didepan gang rumahku, terlihat bendera kuning terpampang jelas. Kubertanya dalam hati , siapa yang meninggal ? ternyata.. kini aku yatim . ayahku telah tiada . dan semenjak hari itu tidak ada bekal yang kutunggu-tunggu . aku menyesal karena selalu menyalahkan ayahku dan pekerjaannya .

0 komentar:

Posting Komentar